Sejak tahun 1987, setiap tahun Dalai Lama mengundang 5 ilmuwan terkemuka di dalam bidangnya untuk berbincang-bincang soal riset yang mereka lakukan. Setiap pagi, salah seorang saintis akan duduk santai untuk ngobrol-ngobrol sains dengan beliau. Sejak dialog dimulai, beliau terus aktif bertanya sehingga si ilmuwan dapat menjelaskan risetnya dalam bahasa yang dapat beliau mengerti. Kadang-kadang beliau menyela dengan sedikit komentar tentang prinsip-prinsip ajaran Buddha yang paralel dengan pokok bahasan si ilmuwan itu.
Contoh ini, bersama-sama dengan banyak contoh lain, merupakan contoh yang baik di mana seorang tokoh spiritual mau mendengarkan sains. Seperti halnya banyak tokoh agama Buddha lainnya, Dalai Lama mampu belajar dan mendengarkan sains tanpa harus dibebani dengan hambatan-hambatan dogma agama. Pada saat yang sama, beliau tetap menjaga
pemahaman yang benar terhadap agamanya sendiri.